Cara Menghitung Fr Dan Sr

Cara Menghitung Fr Dan Sr

Pendahuluan

Fr dan Sr adalah dua parameter penting dalam ilmu geologi, khususnya dalam studi mineralogi dan petrologi. Fr adalah singkatan dari faktor diferensiasi, sedangkan Sr adalah singkatan dari rasio strontium. Kedua parameter ini digunakan untuk menentukan usia batuan dan proses geologis lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung Fr dan Sr dengan detail.

Fr atau Faktor Diferensiasi

Fr adalah parameter yang digunakan untuk menentukan seberapa jauh batuan telah berubah dari asalnya. Faktor diferensiasi didefinisikan sebagai perbandingan antara suatu unsur atau isotop dalam batuan dengan nilai yang diharapkan untuk unsur atau isotop tersebut pada batuan induknya. Nilai Fr berkisar antara 0 hingga 1, dan semakin tinggi nilai Fr, semakin jauh batuan telah berubah dari asalnya.

Langkah-langkah menghitung Fr adalah sebagai berikut:

1. Tentukan nilai unsur atau isotop yang ingin dihitung Fr-nya. Misalnya, kita ingin menghitung Fr CaO (kalsium oksida) dalam batuan.

2. Tentukan nilai CaO pada batuan induk (asal) yang diharapkan. Nilai ini dapat ditentukan dari literatur atau pengukuran langsung pada sampel batuan induk. Misalnya, nilai CaO pada batuan induk diperkirakan 10%.

3. Ukur nilai CaO pada sampel batuan yang akan dihitung Fr-nya. Misalnya, nilai CaO pada sampel batuan yang diukur adalah 15%.

4. Hitung Fr dengan rumus: Fr = (nilai CaO dalam sampel batuan – nilai CaO pada batuan induk) / (nilai CaO dalam sampel batuan) atau Fr = (15 – 10) / 15 = 0,33.

Dalam contoh di atas, Fr CaO pada sampel batuan tersebut adalah 0,33, yang menunjukkan bahwa batuan tersebut telah mengalami diferensiasi sejauh 33% dari asalnya.

Sr atau Rasio Strontium

Sr adalah parameter yang digunakan untuk menentukan usia batuan. Rasio strontium adalah perbandingan antara isotop strontium-87 (87Sr) dan isotop strontium-86 (86Sr) dalam batuan. Rasio ini dinyatakan dalam per mil (‰) dan ditentukan dengan menggunakan spektrometri massa.

Langkah-langkah menghitung Sr adalah sebagai berikut:

1. Ambil sampel batuan yang akan dihitung rasio strontium-nya. Sampel batuan harus dalam bentuk bubuk halus.

2. Analisis rasio strontium-87 dan strontium-86 dalam sampel batuan dengan menggunakan spektrometri massa. Hasilnya dinyatakan dalam per mil (‰).

3. Hitung usia batuan dengan menggunakan rumus: t = (ln (1 + Sr / Sr0) / λ) + t0, di mana t adalah usia batuan dalam tahun, Sr adalah rasio strontium dalam sampel batuan, Sr0 adalah rasio strontium pada waktu pembentukan batuan, λ adalah konstanta radioaktif strontium-87 (4,91 x 10^-11 tahun^-1), dan t0 adalah waktu pembentukan batuan yang dihitung berdasarkan data geokronologi.

Dalam contoh di atas, jika hasil analisis menunjukkan rasio strontium-87 dan strontium-86 sebesar 0,704 per mil, dan nilai Sr0 diperkirakan 0,703, serta t0 diperkirakan 1 miliar tahun yang lalu, maka usia batuan tersebut dapat dihitung dengan rumus di atas.

Kesimpulan

Fr dan Sr adalah parameter penting dalam ilmu geologi, khususnya dalam studi mineralogi dan petrologi. Fr digunakan untuk menentukan seberapa jauh batuan telah berubah dari asalnya, sedangkan Sr digunakan untuk menentukan usia batuan. Langkah-langkah menghitung Fr dan Sr tergantung pada jenis parameter yang ingin dihitung. Fr dihitung dengan membandingkan nilai unsur atau isotop dalam sampel batuan dengan nilai yang diharapkan pada batuan induknya, sedangkan Sr dihitung dengan mengukur rasio strontium-87 dan strontium-86 dalam sampel batuan dan menghitung usia batuan berdasarkan data geokronologi. Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Fr Dan Sr ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.