Daftar Isi
Cara Menghitung Detak Jantung Maksimal Adalah
Pendahuluan
Detak jantung maksimal merupakan hal yang penting untuk diketahui, terutama bagi mereka yang rutin berolahraga. Mengetahui detak jantung maksimal dapat membantu seseorang memantau kebugaran fisiknya selama berolahraga. Detak jantung maksimal juga bisa digunakan untuk menentukan zona latihan yang tepat, sehingga latihan yang dilakukan dapat lebih efektif.
Langkah-langkah Menghitung Detak Jantung Maksimal
Ada beberapa cara untuk menghitung detak jantung maksimal, namun yang paling umum digunakan adalah dengan menggunakan rumus 220 dikurangi usia seseorang. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghitung detak jantung maksimal:
1. Hitung usia Anda.
2. Kurangi angka usia Anda dari 220.
3. Hasil yang didapat adalah detak jantung maksimal Anda.
Contoh:
Jika usia Anda adalah 30 tahun, maka detak jantung maksimal Anda adalah 190 bpm (220 – 30).
Namun, metode ini masih menjadi perdebatan di kalangan ahli kesehatan, karena angka 220 dapat memberikan hasil yang tidak akurat. Oleh karena itu, beberapa ahli kesehatan merekomendasikan rumus yang lebih akurat, yaitu menggunakan persentase dari detak jantung maksimal.
Menghitung Detak Jantung Maksimal dengan Persentase
Rumus ini lebih akurat karena menghitung detak jantung maksimal berdasarkan persentase tertentu dari detak jantung maksimal seseorang. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghitung detak jantung maksimal dengan persentase:
1. Hitung detak jantung istirahat Anda. Caranya adalah dengan mengukur detak jantung Anda saat bangun tidur atau saat Anda duduk santai selama 5 menit.
2. Hitung detak jantung maksimal Anda dengan menggunakan rumus 208 – (0,7 x usia Anda).
3. Tentukan persentase yang ingin Anda gunakan untuk zona latihan. Berikut adalah beberapa persentase yang dapat digunakan sebagai referensi:
– Zona latihan ringan: 50-60% dari detak jantung maksimal
– Zona latihan sedang: 60-70% dari detak jantung maksimal
– Zona latihan keras: 70-80% dari detak jantung maksimal
– Zona latihan sangat keras: 80-90% dari detak jantung maksimal
4. Hitung detak jantung maksimal Anda berdasarkan persentase yang ingin Anda gunakan. Caranya adalah dengan mengalikan detak jantung maksimal dengan persentase yang telah ditentukan.
Contoh:
Jika usia Anda adalah 30 tahun dan detak jantung istirahat Anda adalah 60 bpm, maka detak jantung maksimal Anda adalah 187 bpm (208 – (0,7 x 30)).
Jika Anda ingin berlatih di zona latihan sedang (60-70% dari detak jantung maksimal), maka detak jantung Anda harus berada di antara 112-131 bpm ((70/100) x 187 + 60).
Kesimpulan
Detak jantung maksimal adalah hal yang penting untuk diketahui bagi mereka yang rutin berolahraga. Mengetahui detak jantung maksimal dapat membantu seseorang memantau kebugaran fisiknya selama berolahraga. Penghitungan detak jantung maksimal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus 220 dikurangi usia seseorang atau menggunakan persentase dari detak jantung maksimal. Namun, penggunaan rumus 220 masih menjadi perdebatan di kalangan ahli kesehatan, sehingga disarankan untuk menggunakan rumus persentase yang lebih akurat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda dalam memahami cara menghitung detak jantung maksimal.
Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Detak Jantung Maksimal Adalah ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.