Cara Menghitung Debt Equity Ratio

Cara Menghitung Debt Equity Ratio

Debt Equity Ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan membiayai bisnisnya melalui pinjaman atau hutang dan seberapa besar melalui modal sendiri atau ekuitas. Rasio ini bisa membantu investor dan analis untuk menentukan risiko keuangan dan stabilitas perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung DER dengan detail.

Langkah-langkah Menghitung Debt Equity Ratio

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menghitung DER:

Hitung jumlah hutang perusahaan. Hutang termasuk pinjaman bank, obligasi, dan tagihan yang belum dibayar. Anda bisa mendapatkan informasi ini dari laporan keuangan perusahaan.
Hitung jumlah ekuitas perusahaan. Ekuitas adalah jumlah aset yang dimiliki perusahaan dikurangi dengan hutang. Anda bisa menghitungnya dengan rumus: Ekuitas = Aset – Hutang.
Bagi jumlah hutang dengan jumlah ekuitas untuk mendapatkan DER. Rumusnya adalah: DER = Hutang / Ekuitas.
Hasilnya akan menjadi angka desimal. Ubah angka tersebut menjadi persentase dengan mengalikan dengan 100. Misalnya, jika DER adalah 0,5, maka persentasenya adalah 50%.

Contoh Menghitung Debt Equity Ratio

Misalnya perusahaan ABC memiliki total hutang sebesar Rp 500 juta dan total ekuitas sebesar Rp 1 miliar. Maka, DER dapat dihitung sebagai berikut:

Jumlah hutang = Rp 500 juta
Jumlah ekuitas = Rp 1 miliar – Rp 500 juta = Rp 500 juta
DER = Rp 500 juta / Rp 500 juta = 1
DER dalam persentase = 1 x 100% = 100%

Dengan kata lain, perusahaan ABC membiayai 100% bisnisnya melalui hutang.

Interpretasi Debt Equity Ratio

DER dapat memberikan gambaran tentang seberapa besar risiko keuangan yang dihadapi perusahaan. Semakin tinggi DER, semakin besar risiko keuangan perusahaan karena terlalu banyak tergantung pada hutang. Namun, DER yang terlalu rendah juga bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tidak memanfaatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang karena terlalu konservatif.

Idealnya, DER harus seimbang agar perusahaan tetap stabil dan berkelanjutan. Namun, tingkat DER yang tepat bisa berbeda-beda tergantung pada industri dan situasi tertentu. Misalnya, perusahaan properti mungkin memiliki DER yang lebih tinggi karena membutuhkan banyak modal untuk mengembangkan proyek-proyek besar. Sedangkan, perusahaan teknologi mungkin memiliki DER yang lebih rendah karena bisnisnya lebih berdasarkan pada aset intelektual daripada aset fisik.

Kesimpulan

Debt Equity Ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan membiayai bisnisnya melalui pinjaman atau hutang dan seberapa besar melalui modal sendiri atau ekuitas. Cara menghitung DER adalah dengan membagi jumlah hutang dengan jumlah ekuitas. DER yang seimbang bisa memberikan stabilitas dan pertumbuhan untuk perusahaan. Namun, tingkat DER yang ideal bisa berbeda-beda tergantung pada industri dan situasi perusahaan.

Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang cara menghitung Debt Equity Ratio. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.