Daftar Isi
Cara Menghitung Data Curah Hujan Menurut Schmidt Ferguson
Curah hujan merupakan salah satu faktor penting dalam penelitian hidrologi dan lingkungan. Data curah hujan dapat digunakan dalam perencanaan irigasi, pengelolaan air, dan pengembangan daerah. Salah satu metode untuk menghitung data curah hujan adalah metode Schmidt Ferguson.
Apa itu Metode Schmidt Ferguson?
Metode Schmidt Ferguson adalah salah satu metode untuk menghitung data curah hujan. Metode ini dikembangkan oleh para ahli hidrologi yaitu Schmidt dan Ferguson. Metode ini biasanya digunakan untuk wilayah dengan iklim yang sedang.
Metode Schmidt Ferguson didasarkan pada asumsi bahwa curah hujan pada suatu titik dapat dihitung dari perbedaan curah hujan pada titik lain yang memiliki jarak yang sama dengan arah tertentu yang dibawa oleh angin.
Langkah-langkah Menghitung Data Curah Hujan Menurut Schmidt Ferguson
Untuk menghitung data curah hujan menurut metode Schmidt Ferguson terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah tersebut:
Menentukan arah angin
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan arah angin pada saat curah hujan terjadi. Arah angin dapat ditentukan dengan menggunakan alat seperti wind vane atau dengan memperhatikan arah benda-benda di sekitar wilayah tersebut.
Menghitung curah hujan efektif
Setelah menentukan arah angin, selanjutnya adalah menghitung curah hujan efektif. Curah hujan efektif adalah curah hujan yang jatuh pada suatu titik setelah mengalami perubahan akibat arah angin. Metode yang digunakan untuk menghitung curah hujan efektif adalah dengan menggunakan rumus:
Pe = P x Cos θ
Dimana:
Pe = curah hujan efektif
P = curah hujan yang terukur
θ = sudut antara arah angin dan garis tegak lurus terhadap permukaan bumi
Menghitung curah hujan total
Setelah menghitung curah hujan efektif, selanjutnya adalah menghitung curah hujan total. Curah hujan total adalah jumlah curah hujan yang terjadi pada suatu titik dalam waktu tertentu. Metode yang digunakan untuk menghitung curah hujan total adalah dengan menggunakan rumus:
Pt = Pe x Cf
Dimana:
Pt = curah hujan total
Pe = curah hujan efektif
Cf = koefisien arah angin
Koefisien arah angin merupakan faktor yang digunakan untuk mengkoreksi perbedaan arah angin. Nilai koefisien arah angin dapat dilihat pada tabel yang disediakan.
Membuat peta isoline
Setelah menghitung curah hujan total, selanjutnya adalah membuat peta isoline. Peta isoline adalah peta yang menunjukkan nilai curah hujan pada wilayah tertentu dengan menampilkan garis-garis isoline. Isoline adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan nilai curah hujan yang sama.
Menghitung curah hujan rata-rata
Langkah terakhir adalah menghitung curah hujan rata-rata. Curah hujan rata-rata adalah jumlah curah hujan total pada suatu wilayah dibagi dengan luas wilayah tersebut. Metode yang digunakan untuk menghitung curah hujan rata-rata adalah dengan menggunakan rumus:
Pavg = Σ Pt / A
Dimana:
Pavg = curah hujan rata-rata
Σ Pt = jumlah curah hujan total pada wilayah tertentu
A = luas wilayah
Kelebihan dan Kekurangan Metode Schmidt Ferguson
Metode Schmidt Ferguson memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari metode Schmidt Ferguson:
Kelebihan
Metode ini mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat yang mahal.
Metode ini dapat digunakan untuk wilayah yang memiliki iklim sedang.
Metode ini dapat menghasilkan data curah hujan yang akurat.
Kekurangan
Metode ini tidak dapat digunakan untuk wilayah yang memiliki iklim ekstrem.
Metode ini sangat rentan terhadap kesalahan dalam menentukan arah angin.
Metode ini hanya dapat digunakan untuk wilayah yang memiliki topografi yang sederhana.
Kesimpulan
Metode Schmidt Ferguson adalah salah satu metode untuk menghitung data curah hujan. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa curah hujan pada suatu titik dapat dihitung dari perbedaan curah hujan pada titik lain yang memiliki jarak yang sama dengan arah tertentu yang dibawa oleh angin. Untuk menghitung data curah hujan menurut metode Schmidt Ferguson, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan seperti menentukan arah angin, menghitung curah hujan efektif, menghitung curah hujan total, membuat peta isoline, dan menghitung curah hujan rata-rata. Meskipun memiliki kelebihan seperti mudah dilakukan dan dapat menghasilkan data curah hujan yang akurat, metode ini juga memiliki kekurangan seperti tidak dapat digunakan untuk wilayah yang memiliki iklim ekstrem dan sangat rentan terhadap kesalahan dalam menentukan arah angin.
Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Data Curah Hujan Menurut Schmidt Ferguson ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.