Daftar Isi
Cara Menghitung Current Ratio Dan Quick Ratio
Ratio keuangan adalah salah satu alat untuk mengevaluasi kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Current ratio dan quick ratio adalah dua ratio keuangan yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan untuk membayar tagihan jangka pendek mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung current ratio dan quick ratio secara mendalam.
Current Ratio
Current ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar tagihan jangka pendek mereka menggunakan aset lancar. Ratio ini digunakan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki cukup aset lancar untuk membayar tagihan jangka pendek mereka.
Formula untuk menghitung current ratio adalah:
Current Ratio = Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek
Dalam rumus ini, aset lancar adalah semua aset perusahaan yang dapat diubah menjadi uang dalam waktu satu tahun, seperti kas, piutang, dan persediaan. Sedangkan liabilitas jangka pendek adalah semua hutang perusahaan yang harus dibayar dalam waktu satu tahun, seperti hutang dagang dan hutang pajak.
Contoh:
Jika perusahaan memiliki aset lancar sebesar Rp 100.000.000 dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp 50.000.000, maka current ratio perusahaan adalah:
Current Ratio = Rp 100.000.000 / Rp 50.000.000 = 2
Current ratio yang baik adalah di atas 1. Artinya, perusahaan memiliki aset lancar yang cukup untuk membayar liabilitas jangka pendek mereka.
Quick Ratio
Quick ratio (atau acid-test ratio) adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar tagihan jangka pendek mereka menggunakan aset lancar yang paling likuid. Ratio ini digunakan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki cukup uang tunai atau aset yang dapat diubah menjadi uang tunai dengan cepat untuk membayar tagihan jangka pendek mereka.
Formula untuk menghitung quick ratio adalah:
Quick Ratio = (Aset Lancar – Persediaan) / Liabilitas Jangka Pendek
Dalam rumus ini, persediaan dihitung sebagai aset lancar karena dapat diubah menjadi uang, tetapi tidak secepat uang tunai atau piutang. Oleh karena itu, persediaan dianggap sebagai aset yang kurang likuid dibandingkan uang tunai atau piutang.
Contoh:
Jika perusahaan memiliki aset lancar sebesar Rp 100.000.000, persediaan sebesar Rp 20.000.000, dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp 50.000.000, maka quick ratio perusahaan adalah:
Quick Ratio = (Rp 100.000.000 – Rp 20.000.000) / Rp 50.000.000 = 1,6
Quick ratio yang baik adalah di atas 1. Artinya, perusahaan memiliki aset lancar yang paling likuid yang cukup untuk membayar liabilitas jangka pendek mereka.
Kesimpulan
Current ratio dan quick ratio adalah dua rasio keuangan yang penting untuk mengevaluasi kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Current ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar tagihan jangka pendek mereka menggunakan aset lancar, sedangkan quick ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar tagihan jangka pendek mereka menggunakan aset lancar yang paling likuid. Kedua ratio ini harus dihitung secara teratur untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan.
Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Current Ratio Dan Quick Ratio ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.