Cara Menghitung Curah Hujan Dengan Metode Isohyet

Cara Menghitung Curah Hujan Dengan Metode Isohyet

Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Curah hujan sangat penting untuk dipahami oleh para ahli lingkungan, petani, dan pembuat kebijakan karena curah hujan mempengaruhi produktivitas pertanian, ketersediaan air, dan keberlangsungan hidup manusia dan hewan di suatu daerah. Salah satu metode yang digunakan untuk menghitung curah hujan adalah metode isohyet.

Langkah-langkah Menghitung Curah Hujan Dengan Metode Isohyet

Langkah-langkah yang digunakan dalam menghitung curah hujan dengan metode isohyet adalah sebagai berikut:

Siapkan peta topografi yang menunjukkan kontur tanah dan elevasi.
Siapkan data curah hujan dalam bentuk waktu, tempat, dan jumlah hujan yang tercatat.
Hitung jumlah curah hujan untuk setiap stasiun pengamat dalam jangka waktu yang sama.
Buat grafik isohyet dengan menghubungkan titik-titik dengan jumlah curah hujan yang sama pada peta topografi.
Hitung curah hujan total dengan cara menghitung luas daerah yang tercakup dalam setiap interval isohyet dan mengalikan dengan jumlah curah hujan pada interval tersebut. Jumlahkan hasilnya untuk semua interval isohyet pada peta.

Contoh Perhitungan Curah Hujan Dengan Metode Isohyet

Contoh perhitungan curah hujan dengan metode isohyet dapat dijelaskan sebagai berikut:

Di suatu daerah, ada lima stasiun pengamat hujan yang terletak pada koordinat (100, 80), (150, 90), (200, 100), (250, 110), dan (300, 120). Data curah hujan yang tercatat dalam lima hari berturut-turut adalah 20 mm, 25 mm, 30 mm, 35 mm, dan 40 mm. Buat grafik isohyet dengan interval 5 mm dan hitung curah hujan total di daerah tersebut.

Langkah pertama adalah menghitung jumlah curah hujan untuk setiap stasiun pengamat. Dalam lima hari berturut-turut, jumlah curah hujan pada masing-masing stasiun adalah:

Stasiun
Curah hujan (mm)

(100, 80)
20

(150, 90)
25

(200, 100)
30

(250, 110)
35

(300, 120)
40

Langkah kedua adalah membuat grafik isohyet. Grafik isohyet dapat dibuat dengan menghubungkan titik-titik dengan jumlah curah hujan yang sama pada peta topografi. Interval isohyet pada contoh ini adalah 5 mm. Berikut adalah grafik isohyet untuk contoh ini:

Langkah ketiga adalah menghitung curah hujan total di daerah tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung luas daerah yang tercakup dalam setiap interval isohyet dan mengalikan dengan jumlah curah hujan pada interval tersebut. Jumlahkan hasilnya untuk semua interval isohyet pada peta. Berikut adalah tabel perhitungan luas dan curah hujan untuk setiap interval isohyet:

Interval isohyet (mm)
Luas (km2)
Curah hujan (mm)
Curah hujan total (mm)

20-25
15
22.5
337.5

25-30
20
27.5
550

30-35
15
32.5
487.5

35-40
5
37.5
187.5

Dari tabel di atas, curah hujan total di daerah tersebut adalah 1.562,5 mm.

Kesimpulan

Menghitung curah hujan dengan metode isohyet membutuhkan peta topografi, data curah hujan, dan kemampuan untuk membuat grafik isohyet dan menghitung luas daerah pada interval isohyet. Metode ini dapat memberikan hasil yang akurat jika dilakukan dengan benar dan dapat membantu para ahli lingkungan, petani, dan pembuat kebijakan untuk memahami curah hujan di suatu daerah dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi tersebut.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Curah Hujan Dengan Metode Isohyet ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.