Cara Menghitung Bunga Berjalan Obligasi

Cara Menghitung Bunga Berjalan Obligasi

Obligasi adalah jenis investasi yang cukup populer di kalangan investor karena memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada deposito. Salah satu hal penting yang harus dipahami oleh investor yang ingin berinvestasi pada obligasi adalah cara menghitung bunga berjalan obligasi. Bunga berjalan obligasi adalah bunga yang diterima oleh pemilik obligasi dari tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo obligasi.

Langkah-langkah Menghitung Bunga Berjalan Obligasi

Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghitung bunga berjalan obligasi:

Identifikasi tanggal pembelian dan tanggal jatuh tempo obligasi.

Tentukan frekuensi pembayaran bunga. Bunga pada obligasi dapat dibayar secara tahunan, semesteran, atau kuartalan.

Tentukan kupon obligasi. Kupon obligasi merupakan persentase bunga yang harus dibayarkan oleh penerbit obligasi.

Hitung jumlah bunga yang akan diterima dalam satu periode. Jumlah bunga yang akan diterima dapat dihitung dengan mengalikan nilai nominal obligasi dengan kupon obligasi. Misalnya, jika nilai nominal obligasi adalah Rp 1.000.000 dan kupon obligasi adalah 5%, maka jumlah bunga yang akan diterima dalam satu periode adalah Rp 50.000.

Hitung jumlah periode bunga yang akan diterima. Jumlah periode bunga yang akan diterima dapat dihitung dengan mengalikan jumlah tahun atau bulan antara tanggal pembelian dan tanggal jatuh tempo dengan frekuensi pembayaran bunga. Misalnya, jika frekuensi pembayaran bunga adalah setiap enam bulan dan tanggal pembelian obligasi adalah 1 Januari 2021 dan tanggal jatuh tempo obligasi adalah 1 Januari 2023, maka jumlah periode bunga yang akan diterima adalah 4.

Kalikan jumlah bunga yang akan diterima dalam satu periode dengan jumlah periode bunga yang akan diterima. Hasil perkalian tersebut adalah jumlah bunga berjalan obligasi yang akan diterima oleh pemilik obligasi.

Contoh:

Seorang investor membeli obligasi senilai Rp 1.000.000 dengan kupon obligasi 5% dan jatuh tempo dua tahun setelah tanggal pembelian. Frekuensi pembayaran bunga adalah setiap enam bulan. Berapa bunga berjalan yang akan diterima oleh investor?

Jawab:

Tanggal pembelian: 1 Januari 2021, tanggal jatuh tempo: 1 Januari 2023.

Frekuensi pembayaran bunga: setiap enam bulan.

Kupon obligasi: 5%.

Jumlah bunga yang akan diterima dalam satu periode: 5% x Rp 1.000.000 = Rp 50.000.

Jumlah periode bunga yang akan diterima: 4 (karena jatuh tempo obligasi dua tahun setelah tanggal pembelian dan frekuensi pembayaran bunga setiap enam bulan).

Jumlah bunga berjalan obligasi yang akan diterima: Rp 50.000 x 4 = Rp 200.000.

Dari contoh di atas, investor akan menerima bunga berjalan obligasi sebesar Rp 200.000.

Kesimpulan

Cara menghitung bunga berjalan obligasi adalah dengan mengalikan jumlah bunga yang akan diterima dalam satu periode dengan jumlah periode bunga yang akan diterima. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi tanggal pembelian dan tanggal jatuh tempo obligasi, menentukan frekuensi pembayaran bunga, menentukan kupon obligasi, menghitung jumlah bunga yang akan diterima dalam satu periode, menghitung jumlah periode bunga yang akan diterima, dan mengkalikan jumlah bunga yang akan diterima dalam satu periode dengan jumlah periode bunga yang akan diterima.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Bunga Berjalan Obligasi ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.