Cara Menghitung Bmr Berdasarkan Berat Badan

Cara Menghitung BMR Berdasarkan Berat Badan

BMR atau Basal Metabolic Rate merupakan angka yang menunjukkan jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi dasar seperti bernapas, detak jantung, dan mempertahankan suhu tubuh di saat istirahat. Dalam menentukan angka BMR, berat badan menjadi salah satu faktor yang diperhitungkan. Berikut ini adalah cara menghitung BMR berdasarkan berat badan.

Langkah 1: Menghitung Berat Badan Ideal

Sebelum menghitung BMR, perlu diketahui berat badan ideal terlebih dahulu. Berat badan ideal dapat dihitung dengan menggunakan rumus body mass index (BMI) yang didasarkan pada perbandingan tinggi badan dan berat badan. Berikut rumusnya:

BMI = berat badan (kg) ÷ (tinggi badan (m) x tinggi badan (m))

Contoh, jika seseorang memiliki tinggi badan 170 cm dan berat badan 60 kg, maka rumusnya sebagai berikut:

BMI = 60 ÷ (1.7 x 1.7) = 20.8

Berdasarkan standar BMI, seseorang dikategorikan ke dalam kategori berikut:

Di bawah 18.5: Kurang berat badan
18.5-24.9: Berat badan normal
25-29.9: Kelebihan berat badan
30 ke atas: Obesitas

Dalam contoh di atas, seseorang memiliki BMI 20.8 yang masuk ke dalam kategori berat badan normal.

Langkah 2: Menghitung BMR

Setelah mengetahui berat badan ideal, langkah selanjutnya adalah menghitung BMR. Terdapat beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung BMR, salah satunya adalah rumus Mifflin-St. Jeor yang dianggap paling akurat. Rumus ini memperhitungkan usia, berat badan, tinggi badan, dan jenis kelamin. Berikut rumusnya:

Pria: BMR = (10 x berat badan dalam kg) + (6.25 x tinggi badan dalam cm) – (5 x usia dalam tahun) + 5
Wanita: BMR = (10 x berat badan dalam kg) + (6.25 x tinggi badan dalam cm) – (5 x usia dalam tahun) – 161

Dalam contoh di atas, seseorang memiliki tinggi badan 170 cm dan usia 25 tahun. Jika seseorang adalah pria, maka rumusnya adalah:

BMR = (10 x 60) + (6.25 x 170) – (5 x 25) + 5 = 1606.5 kalori

Artinya, tubuh membutuhkan 1606.5 kalori setiap harinya untuk menjalankan fungsi dasar saat istirahat.

Langkah 3: Menyesuaikan BMR dengan Aktivitas Fisik

BMR yang dihitung pada langkah sebelumnya hanya mencakup kebutuhan kalori tubuh saat istirahat. Namun, tubuh juga membutuhkan kalori tambahan untuk aktivitas fisik dan metabolisme makanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyesuaian BMR dengan faktor aktivitas fisik. Berikut ini adalah faktor aktivitas fisik yang biasa digunakan:

Sedentary (tidak atau jarang berolahraga): BMR x 1.2
Lightly active (berolahraga ringan 1-3 kali seminggu): BMR x 1.375
Moderately active (berolahraga sedang 3-5 kali seminggu): BMR x 1.55
Very active (berolahraga berat 6-7 kali seminggu): BMR x 1.725
Extra active (olahraga berat setiap hari atau dua kali dalam sehari): BMR x 1.9

Dalam contoh di atas, jika seseorang melakukan olahraga sedang 3-5 kali seminggu, maka faktor aktivitas fisik yang digunakan adalah 1.55. Maka, BMR yang sudah dihitung sebelumnya (1606.5 kalori) dikalikan dengan faktor aktivitas fisik 1.55, sehingga kebutuhan kalori tubuh menjadi:

1606.5 x 1.55 = 2491.08 kalori

Artinya, seseorang membutuhkan 2491.08 kalori setiap harinya untuk menjaga berat badan saat melakukan olahraga sedang 3-5 kali seminggu.

Kesimpulan

BMR adalah angka yang menunjukkan jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi dasar saat istirahat. Untuk menghitung BMR berdasarkan berat badan, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Menghitung berat badan ideal dengan rumus BMI
Menghitung BMR dengan rumus Mifflin-St. Jeor
Menyesuaikan BMR dengan faktor aktivitas fisik

Dalam menentukan kebutuhan kalori tubuh, perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda tergantung pada usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, dan tingkat aktivitas fisik. Oleh karena itu, perhitungan BMR berdasarkan berat badan hanya sebagai panduan umum dan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tubuh masing-masing.

Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.