Cara Menghitung Bep Usaha Kecil

Cara Menghitung Bep Usaha Kecil

Jika Anda baru memulai usaha kecil, salah satu faktor penting yang harus diperhitungkan adalah BEP (Break Even Point) atau Titik Impas. BEP adalah titik di mana pendapatan usaha sama dengan biaya usaha atau di mana Anda mulai mendapatkan keuntungan dari usaha yang dilakukan. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam Cara Menghitung Bep Usaha Kecil.

Langkah-langkah Menghitung BEP Usaha Kecil

Langkah pertama dalam menghitung BEP Usaha Kecil adalah menentukan biaya usaha. Biaya usaha terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tetap tidak peduli seberapa banyak produk atau layanan yang dihasilkan, seperti sewa tempat usaha dan biaya administrasi. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah tergantung pada jumlah produk atau layanan yang dihasilkan, seperti biaya bahan baku dan pengiriman.

Setelah menentukan biaya usaha, langkah selanjutnya adalah menentukan harga jual produk atau layanan yang ditawarkan. Harga jual harus mencakup biaya usaha dan keuntungan. Keuntungan yang diharapkan harus realistis dan sebaiknya disesuaikan dengan keadaan pasar.

Setelah itu, Anda dapat menghitung BEP Usaha Kecil dengan menggunakan rumus berikut:

BEP = Biaya tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Contoh:

Biaya tetap: Rp. 5,000,000

Harga jual per unit: Rp. 50,000

Biaya variabel per unit: Rp. 30,000

BEP = 5,000,000 / (50,000 – 30,000) = 5,000,000 / 20,000 = 250 unit

Jadi, untuk mencapai BEP, usaha harus menjual sebanyak 250 unit.

Setelah mengetahui BEP, perlu untuk mengevaluasi apakah BEP yang didapatkan realistis dengan kondisi pasar atau tidak. Jika BEP terlalu tinggi, mungkin perlu dilakukan penyesuaian biaya atau harga jual produk atau layanan. Perlu diingat bahwa BEP hanya merupakan titik impas dan untuk mendapatkan keuntungan, usaha harus menjual lebih banyak dari BEP.

Cara Menghitung BEP Usaha Kecil dengan Metode Kontribusi

Metode kontribusi adalah metode yang digunakan untuk menghitung BEP dengan mempertimbangkan kontribusi margin. Kontribusi margin adalah perbedaan antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit.

BEP = (Biaya Tetap / Kontribusi Margin per Unit) x Harga Jual per Unit

Contoh:

Biaya tetap: Rp. 5,000,000

Harga jual per unit: Rp. 50,000

Biaya variabel per unit: Rp. 30,000

Kontribusi margin per unit: 50,000 – 30,000 = 20,000

BEP = (5,000,000 / 20,000) x 50,000 = 12.5 unit x 50,000 = Rp. 625,000

Jadi, untuk mencapai BEP, usaha harus menjual sebanyak 12.5 unit atau setara dengan Rp. 625,000.

Kesimpulan

Untuk menghitung BEP Usaha Kecil, pertama-tama Anda harus menentukan biaya usaha, yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Setelah itu, tentukan harga jual produk atau layanan yang ditawarkan. Selanjutnya, gunakan rumus BEP atau metode kontribusi untuk menghitung BEP. Evaluasi apakah BEP yang didapatkan realistis dengan kondisi pasar atau tidak. Ingatlah bahwa BEP hanyalah titik impas dan untuk mendapatkan keuntungan, usaha harus menjual lebih banyak dari BEP.

Demikianlah cara menghitung BEP Usaha Kecil. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam menghitung BEP Usaha Kecil. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.