Daftar Isi
Cara Menghitung Amortisasi Obligasi Dengan Metode Garis Lurus
Pengertian Obligasi
Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak diminati oleh investor. Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan tujuan meminjam uang dari pemegang obligasi dengan imbalan bunga. Obligasi memiliki jangka waktu tertentu dan pada akhir masa jatuh tempo, pemegang obligasi akan menerima pembayaran pokok dan bunga.
Pengertian Amortisasi Obligasi
Amortisasi obligasi adalah proses pengurangan nilai obligasi dari nilai awal hingga mencapai nilai pari atau nilai nominal pada saat jatuh tempo. Proses ini dilakukan dengan cara mengalokasikan biaya atau penghasilan yang terkait dengan obligasi selama masa jatuh tempo.
Metode Garis Lurus
Metode garis lurus merupakan metode yang paling sederhana dalam menghitung amortisasi obligasi. Metode ini mengalokasikan biaya atau penghasilan secara merata selama masa jatuh tempo obligasi. Dalam metode ini, jumlah amortisasi yang dilakukan setiap tahunnya selalu sama.
Langkah-Langkah Menghitung Amortisasi Obligasi Dengan Metode Garis Lurus
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghitung amortisasi obligasi dengan metode garis lurus:
Langkah 1: Tentukan nilai nominal atau nilai pari obligasi. Nilai ini adalah nilai awal obligasi saat pertama kali diterbitkan.
Langkah 2: Hitung selisih antara nilai nominal atau nilai pari dengan harga beli obligasi. Harga beli obligasi adalah harga yang dibayarkan untuk membeli obligasi tersebut. Selisih ini disebut dengan premi atau diskon obligasi.
Langkah 3: Tentukan jumlah tahun atau masa jatuh tempo obligasi. Masa jatuh tempo obligasi adalah periode waktu ketika obligasi akan mencapai nilai pari atau nilai nominalnya.
Langkah 4: Hitung jumlah amortisasi setiap tahunnya. Jumlah amortisasi setiap tahunnya dihitung dengan membagi premi atau diskon obligasi dengan jumlah tahun atau masa jatuh tempo obligasi. Jumlah tersebut akan selalu sama setiap tahunnya. Jika premi obligasi adalah Rp 2.000.000 dan masa jatuh tempo obligasi adalah 4 tahun, maka jumlah amortisasi setiap tahunnya adalah Rp 500.000.
Langkah 5: Hitung nilai buku obligasi setiap tahunnya. Nilai buku obligasi adalah nilai yang tersisa dari obligasi setelah dilakukan amortisasi setiap tahunnya. Nilai buku obligasi dihitung dengan mengurangi jumlah amortisasi setiap tahunnya dari nilai nominal atau nilai pari obligasi. Contohnya, jika nilai nominal obligasi adalah Rp 10.000.000 dan jumlah amortisasi setiap tahunnya adalah Rp 500.000, maka nilai buku obligasi pada tahun pertama adalah Rp 9.500.000.
Kesimpulan
Amortisasi obligasi adalah proses pengurangan nilai obligasi dari nilai awal hingga mencapai nilai pari atau nilai nominal pada saat jatuh tempo. Metode garis lurus merupakan metode yang paling sederhana dalam menghitung amortisasi obligasi. Dalam metode ini, jumlah amortisasi yang dilakukan setiap tahunnya selalu sama. Langkah-langkah untuk menghitung amortisasi obligasi dengan metode garis lurus adalah menentukan nilai nominal atau nilai pari obligasi, menghitung selisih antara nilai nominal atau nilai pari dengan harga beli obligasi, menentukan jumlah tahun atau masa jatuh tempo obligasi, menghitung jumlah amortisasi setiap tahunnya, dan menghitung nilai buku obligasi setiap tahunnya.