Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Metode Garis Lurus

Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Metode Garis Lurus

Penyusutan adalah pengurangan nilai aset selama jangka waktu tertentu karena penggunaan, usia, atau obsolesensi. Metode garis lurus adalah salah satu metode penyusutan yang paling umum digunakan. Metode ini memperhitungkan nilai aset yang dikurangi secara merata selama masa penggunaannya. Salah satu bagian penting dari perhitungan penyusutan adalah menghitung akumulasi penyusutan, yang menunjukkan jumlah total pengurangan nilai aset dari awal penggunaannya hingga akhir masa penggunaannya.

Langkah-langkah untuk Menghitung Akumulasi Penyusutan Metode Garis Lurus

Langkah-langkah untuk menghitung akumulasi penyusutan metode garis lurus adalah sebagai berikut:

Hitung nilai aset

Nilai aset adalah biaya aset dikurangi nilai residu. Nilai residu adalah nilai aset ketika masa pakainya telah berakhir.

Hitung biaya penyusutan tahunan

Biaya penyusutan tahunan adalah selisih antara nilai aset dan nilai residu, dibagi dengan masa pakai aset. Masa pakai adalah jangka waktu selama aset digunakan sebelum dianggap tidak memiliki nilai lagi.

Hitung akumulasi penyusutan

Akumulasi penyusutan adalah biaya penyusutan tahunan dikalikan dengan jumlah tahun yang telah berlalu sejak aset mulai digunakan.

Sebagai contoh, misalkan sebuah perusahaan membeli mesin seharga Rp10.000.000 dengan masa pakai 10 tahun dan nilai residu Rp1.000.000. Berikut adalah perhitungan akumulasi penyusutan untuk tahun pertama, kedua, dan ketiga:

Tahun pertama

Nilai aset: Rp10.000.000 – Rp1.000.000 = Rp9.000.000
Biaya penyusutan tahunan: (Rp10.000.000 – Rp1.000.000) / 10 tahun = Rp900.000/tahun
Akumulasi penyusutan: Rp900.000 x 1 tahun = Rp900.000

Tahun kedua

Nilai aset: Rp10.000.000 – Rp1.000.000 = Rp9.000.000
Biaya penyusutan tahunan: (Rp10.000.000 – Rp1.000.000) / 10 tahun = Rp900.000/tahun
Akumulasi penyusutan: Rp900.000 x 2 tahun = Rp1.800.000

Tahun ketiga

Nilai aset: Rp10.000.000 – Rp1.000.000 = Rp9.000.000
Biaya penyusutan tahunan: (Rp10.000.000 – Rp1.000.000) / 10 tahun = Rp900.000/tahun
Akumulasi penyusutan: Rp900.000 x 3 tahun = Rp2.700.000

Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa akumulasi penyusutan bertambah setiap tahun seiring berjalannya waktu. Setelah 10 tahun, akumulasi penyusutan akan mencapai nilai residu dan aset akan dianggap tidak memiliki nilai lagi.

Kesimpulan

Perhitungan akumulasi penyusutan metode garis lurus sangat penting untuk menentukan pengurangan nilai aset dari waktu ke waktu. Langkah-langkahnya meliputi menghitung nilai aset, biaya penyusutan tahunan, dan akumulasi penyusutan. Dengan memahami cara menghitung akumulasi penyusutan metode garis lurus, perusahaan dapat mengelola asetnya dengan lebih efektif.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Metode Garis Lurus ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.