Daftar Isi
Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Gedung
Penyusutan adalah sebuah pengurangan nilai aset secara bertahap selama jangka waktu tertentu. Penyusutan gedung adalah salah satu jenis penyusutan yang sering dihitung oleh perusahaan atau organisasi yang memiliki gedung sebagai aset. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung akumulasi penyusutan gedung.
Langkah-langkah Menghitung Akumulasi Penyusutan Gedung
Langkah pertama dalam menghitung akumulasi penyusutan gedung adalah menentukan nilai aset dan umur ekonomis gedung. Nilai aset adalah nilai aktual gedung saat dibeli, sementara umur ekonomis gedung adalah masa berapa lama gedung dapat digunakan sebelum perlu direnovasi atau direkonstruksi. Umur ekonomis biasanya ditentukan oleh pemerintah setempat atau badan pengawas keuangan.
Setelah nilai aset dan umur ekonomis telah ditentukan, langkah berikutnya adalah menghitung nilai penyusutan per tahun. Nilai penyusutan per tahun adalah hasil dari nilai aset gedung dibagi dengan umur ekonomis gedung. Contohnya, jika nilai aset gedung sebesar Rp 1 miliar dan umur ekonomis gedung adalah 20 tahun, maka nilai penyusutan per tahun adalah Rp 50 juta.
Setelah nilai penyusutan per tahun telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah menghitung akumulasi penyusutan gedung. Akumulasi penyusutan gedung adalah jumlah nilai penyusutan selama beberapa tahun tertentu. Untuk menghitung akumulasi penyusutan gedung, nilai penyusutan gedung per tahun harus dikalikan dengan jumlah tahun yang ingin dihitung akumulasinya. Contohnya, jika ingin menghitung akumulasi penyusutan gedung selama 10 tahun, maka nilai penyusutan gedung per tahun (Rp 50 juta) dikalikan dengan 10, sehingga didapatkan hasil sebesar Rp 500 juta.
Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Gedung dengan Metode Garis Lurus
Metode garis lurus adalah metode yang paling umum digunakan dalam menghitung akumulasi penyusutan gedung. Metode ini mengasumsikan bahwa nilai penyusutan gedung setiap tahunnya adalah sama. Berikut adalah cara menghitung akumulasi penyusutan gedung dengan metode garis lurus:
Hitung nilai penyusutan per tahun dengan cara membagi nilai aset gedung dengan umur ekonomis gedung.
Hitung akumulasi penyusutan gedung dengan cara mengalikan nilai penyusutan per tahun dengan jumlah tahun yang ingin dihitung akumulasinya.
Contohnya, jika nilai aset gedung sebesar Rp 1 miliar dan umur ekonomis gedung adalah 20 tahun, maka nilai penyusutan per tahun adalah Rp 50 juta. Jika ingin menghitung akumulasi penyusutan gedung selama 10 tahun, maka nilai penyusutan gedung per tahun (Rp 50 juta) dikalikan dengan 10, sehingga didapatkan hasil sebesar Rp 500 juta.
Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Gedung dengan Metode Saldo Menurun
Metode saldo menurun adalah metode lain yang digunakan dalam menghitung akumulasi penyusutan gedung. Metode ini mengasumsikan bahwa nilai penyusutan gedung setiap tahunnya semakin menurun seiring dengan berkurangnya nilai aset gedung. Berikut adalah cara menghitung akumulasi penyusutan gedung dengan metode saldo menurun:
Hitung nilai penyusutan per tahun dengan cara mengalikan nilai aset gedung dengan persentase yang telah ditentukan oleh perusahaan atau organisasi. Persentase tersebut adalah pengali nilai aset yang menentukan berapa besar nilai penyusutan gedung setiap tahunnya. Contohnya, jika persentase yang ditentukan adalah 10%, maka nilai penyusutan gedung per tahun adalah 10% x Rp 1 miliar = Rp 100 juta.
Hitung akumulasi penyusutan gedung dengan cara menjumlahkan nilai penyusutan gedung setiap tahunnya. Nilai penyusutan gedung setiap tahunnya didapatkan dengan mengalikan nilai aset gedung dengan persentase yang telah ditentukan, lalu dikalikan dengan jumlah tahun yang ingin dihitung akumulasinya. Contohnya, jika ingin menghitung akumulasi penyusutan gedung selama 10 tahun dengan persentase 10%, maka nilai penyusutan gedung setiap tahunnya adalah 10% x Rp 1 miliar = Rp 100 juta, sehingga akumulasi penyusutan gedung selama 10 tahun adalah 10 x Rp 100 juta = Rp 1 miliar.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung akumulasi penyusutan gedung. Ada dua metode yang sering digunakan dalam menghitung akumulasi penyusutan gedung, yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun. Kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga perusahaan atau organisasi harus memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka. Semoga artikel ini bermanfaat.
Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Gedung ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.