Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Pengertian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Sebelum membahas langkah-langkah cara menghitung akumulasi penyusutan aset tetap, kita perlu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan akumulasi penyusutan aset tetap.

Akumulasi penyusutan aset tetap merupakan jumlah total penyusutan yang telah terjadi pada sebuah aset tetap selama masa penggunaannya. Aset tetap sendiri merujuk pada aset yang dimiliki oleh perusahaan dan digunakan dalam operasional bisnis dalam jangka waktu yang lebih panjang, seperti gedung, mesin, kendaraan, dan lain-lain.

Setiap tahun, nilai aset tetap akan mengalami penyusutan karena penggunaannya yang terus menerus. Nilai penyusutan ini diakumulasikan hingga akhir masa penggunaan aset tetap.

Langkah-Langkah Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung akumulasi penyusutan aset tetap:

1. Tentukan nilai aset tetap

Langkah pertama adalah menentukan nilai aset tetap yang akan dihitung akumulasi penyusutannya. Nilai aset tetap ini biasanya tercantum dalam dokumen pembelian aset tersebut.

Sebagai contoh, misalnya sebuah mesin dibeli seharga Rp 50.000.000,-

2. Hitung nilai penyusutan per tahun

Setelah menentukan nilai aset tetap, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai penyusutan per tahun. Nilai penyusutan per tahun ini dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Nilai Penyusutan per Tahun = (Nilai Perolehan – Nilai Residu) / Masa Manfaat

Nilai residu merujuk pada nilai aset tetap pada akhir masa manfaat. Sedangkan masa manfaat merupakan estimasi waktu penggunaan aset tetap secara efektif.

Dalam contoh di atas, misalnya masa manfaat mesin tersebut adalah 5 tahun dan nilai residunya Rp 10.000.000,-, maka nilai penyusutan per tahunnya adalah:

(50.000.000 – 10.000.000) / 5 = Rp 8.000.000,-

3. Hitung akumulasi penyusutan

Langkah terakhir adalah menghitung akumulasi penyusutan aset tetap. Akumulasi penyusutan dihitung dengan cara menjumlahkan nilai penyusutan pada setiap tahun yang telah berlalu.

Misalnya setelah 2 tahun, maka akumulasi penyusutan mesin tersebut adalah:

Akumulasi Penyusutan = Nilai Penyusutan per Tahun x Jumlah Tahun

Akumulasi Penyusutan = Rp 8.000.000,- x 2 = Rp 16.000.000,-

Sehingga nilai buku atau nilai aset tetap yang tersisa pada akhir tahun kedua adalah:

Nilai Buku = Nilai Perolehan – Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku = Rp 50.000.000,- – Rp 16.000.000,- = Rp 34.000.000,-

4. Ulangi langkah 3 setiap akhir tahun

Proses perhitungan akumulasi penyusutan ini dilakukan pada akhir setiap tahun fiskal atau akuntansi. Setiap tahun nilai penyusutan akan bertambah dan akumulasi penyusutan pun akan semakin besar.

Kesimpulan

Akumulasi penyusutan aset tetap adalah jumlah total penyusutan yang terjadi pada sebuah aset tetap selama masa penggunaannya. Langkah-langkah untuk menghitung akumulasi penyusutan aset tetap meliputi menentukan nilai aset tetap, menghitung nilai penyusutan per tahun, dan menghitung akumulasi penyusutan. Proses perhitungan ini dilakukan setiap akhir tahun fiskal atau akuntansi.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Aset Tetap ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.