Daftar Isi
bicarafakta.com – Sobat Warta, berita harian hari ini tanggal 25 Juni 2021 masih di dominasi oleh lonjakan Covid-19 di beberapa daerah di Indonesia. Banyak daerah masih struggle dan berada dalam dilema untuk melakukan PSBB dan PPKM atau tidak dalam menyikapi kondisi tersebut.
Salah satu daerah yang tak luput dari sorotan beberapa hari terakhir ini yakni Cilacap. Kabupaten Cilacap adalah wilayah kabupaten kota terluas di Jawa Tengah. Cilacap sendiri terdiri atas 24 kecamatan dengan luas wilayah 2.385 km2. Berikut akan di ulas meroketnyas kasus Covid-19 di Cilacap dan kondisi terkini terkait penanganan yang dilakukan Pemkab setempat.
Lonjakan Kasus Harian Meroket
Dikutip dari infografis resmi yang diterbitkan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap, per tanggal 25 Juni 2021 kenaikan angka positif sungguh luar biasa karena tembus 1.780 kasus positif aktif. Sobat Warta, sebagai informasi Kabupaten Cilacap sempat menduduki posis zona hijau cukup stabil sejak awal kemunculan Covid-19. Namun, di penghujung bulan Juni 2021 ini jumlahnya menjadi melonjak tinggi.
Terdapat lima kecamatan dengan kasus positif aktif di angka lebih dari seratus kasus. Kecamatan tersebut tercatat sebagai Kecamatan Cimanggu 152 kasus, Kecamatan Kesugihan 114 kasus, Kecamatan Cilacap Utara 110 kasus, Cilacap Selatan 159 kasus, dan Cilacap Tengah 220 kasus. Dengan total penambahan kasus harian mencapai 155 kasus, masyarakat mulai mempertanyakan apakah akan diberlakukan PKKM atau PSBB dalam waktu dekat.
Ketersediaan Tempat Tidur RS di Cilacap Menipis
Jumat (25/6), sembilan rumah sakit penanganan Covid-19 di Kabupaten Cilacap mulai penuh dan dikhawatirkan tidak ada lagi kapasitas tempat tidur yang tersisa hingga akhir bulan ini. Data Satgas Penanganan Covid-19 Cilacap menunjukkan, di RSUD Cilacap sendiri hanya tersisa dua tempat tidur di ruang ICU Covid-19. Sementara di lokasi yang sama, 82 dari 107 tempat tidur isolasi sudah penuh terisi. Hal serupa terjadi di RSU Pertamina Cilacap hanya tersisa enam tempat tidur. RSU Kroya bahkan sudah tidak memiliki tempat tidur tersisa bagi pasien Covid-19.
Giat Vaksinasi dan Jogo Tonggo menjadi Solusi Cepat
Pemkab Cilacap terus menggiatkan vaksinasi di masing-masing kecamatan. Data terkini menunjukkan distribusi vaksin sudah mencapai 204.830 dengan sejumlah 120.056 orang telah disuntikkan dosis 1, dan 67.082 orang memasuki dosis 2. Giat vaksinasi oleh Pemkab setempat dianggap sebagai salah satu upaya tepat untuk menghambat perkembangan angka covid-19 di wilayahnya.
Selain vaksinasi, sesuai anjuran Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo program Jogo Tonggo juga mulai digemakan lagi di wilayah Cilacap. Melalui koordinasi Rukun Warga (RW), himbauan untuk memperketat protokol kesehatan dan menghindari seluruh kegiatan yang memicu kerumunan terus di sosialisasikan melalui media sosial. Program ini dinilai sebagai langkah tepat mengingat koordinasi hingga wilayah terkecil yang dapat dijangkau yakni RT akan lebih efektif.
Tidak Diberlakukan PSBB dan PPKM
Hingga Jumat (25/6) pembatasan kegiatan masyarakat dalam bentuk PPKM maupun PSBB belum diterapkan di seluruh wilayah Kabupaten Cilacap. Aktivitas perekonomian warga pun masih berjalan sebagaimana harian terjadi. Belum ada sinyal resmi dari Pemkab setempat akan pemberlakuan pembatasan sosial di masyarakat. Namun imbauan untuk selalu memperketat penerapan protokol kesehatan terus dipacu dengan berbagai cara. Kampanye media sosial, sidak ke pasar tradisional, mobil sosialiasi keliling dari Puskesmas setempat, dan banyak lagi bentuknya.
Memang pada praktiknya, menerapkan PPKM maupun PSBB bukanlah keputusan yang mudah. Tentu akan banyak pertimbangan di belakangnya yang musti menjadi bobot penilaian subuah langkah kebijakan yang diambil. Sudah sepatutnya sebagai masyarakat yang bisa kita lakukan adalah memulai langkah pencegahan dari lingkungan terdekat. Kabupaten Cilacap hari ini dapat menjadi contoh bagi kita tentang pentingnya memperkuat penerapan protokol kesehatan tidak hanya untuk melindungi diri sendiri namun juga orang terdekat.